Inovasi Pemkab Malang Tembus Top 45 Kovablik Pemprov Jatim 2020

BATU - Pemerintah Kabupaten Malang meraih penghargaan spesial dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyusul SmartHealth Sijaritung mampu menembus Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Bidang Kesehatan. Penghargaan tersebut diterima langsung Pjs. Bupati Malang, Drs. Sjaichul Ghulam, M.M dari Gubernur Jawa Timur pada acara penyerahan penghargaan Kovablik yang berlangsung di Singhasari Hotel dan Resort pada Jumat (13/11) sore. Pemkab Malang dinilai mampu mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung melalui SmartHealth Sijaritung di Kabupaten Malang.

Inovasi ini disusun lantaran masih tingginya kasus maupun angka kematian akibat penyakit jantung di Kabupaten Malang sehingga kemudian memberi perhatian khusus terhadap penyakit ini. Program SmartHealth ini adalah program pengembangan aplikasi untuk deteksi dini bagi kelompok usia resiko penyakit jantung. Khususnya, ditujukan kepada kelompok usia 40 tahun ke atas. Aplikasi dibuat dengan melibatkan beberapa dokter spesialis jantung dengan memiliki tingkat keakuratan mendeteksi penyakit jantung hingga mendekati 100 persen.

''Penghargaan ini tentu bentuk apresiasi Gubernur Jawa Timur atas hasil dedikasi dan kerja keras seluruhnya yang ada di jajaran Pemerintah Kabupaten Malang dalam upaya menciptakan inovasi yang bertujuan mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Dalam aplikasi yang ter-instal tersebut, menyediakan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada masyarakat atau warga yang berusia 40 tahun ke atas," jelas Pjs. Bupati Malang usai acara didampingi Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Malang.

Pemkab Malang melalui Dinas Kesehatan menciptakan aplikasi SmartHealth ini mampu menyuguhkan daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan pengalaman para dokter saat meng-anamnesis (teknik pemeriksaan awal melalui percakapan) penyakit jantung kepada pasien. Beberapa pertanyaan yang ada misalnya ; Apakah di keluarga anda tidak ada yang perokok ? , Apakah dalam sekian tahun terakhir pernah mengalami jantung berdebar ? , Makanan apa saja yang sering dikonsumsi ?, hingga pertanyaan yang menanyakan seberapa sering berolahraga dalam setiap harinya. Pertanyaan yang ada dalam aplikasi itu juga dilontarkan oleh kader SmartHealth, dan dijawab oleh orang yang beresiko sakit jantung.

''Jawaban dari pertanyaan itu kemudian akan secara otomatis terkoneksi dengan aplikasi e-Puskesmas dan Public Safety Center (PSC) 119, tentang program kegawat daruratan yang sebelumnya sudah dilaunching akhir tahun 2019 lalu. Dari jawaban pertanyaan-pertanyaan tadi akan dianalisa oleh tenaga kesehatan. Masyarakat yang 40 tahun ke atas tadi kemudian dikelompokkan kepada masyarakat yang tidak beresiko penyakit jantung, resiko jantung rendah, resiko jantung sedang dan resiko jantung tinggi,” pungkas Pjs. Bupati Malang. (humas/poy)

Share this Post: